BF-In: HOMO (Humor Orang MOdern) 11

SIM 1

Polantas: “Stop, mana SIM?”
Kabayan: “SIM saya Pak?”
Polantas: “Ya iyalah, masak SIM saya?”
Kabayan: “Emang Pak Polisi punya SIM gitu?”
Polantas: “Ya punya dong!”
Kabayan: “Lalu, kalau ada tilang yang nanyain SIM-nya  siapa?”
Polantas: “Ya, polisi juga.”
Kabayan: “Ah, masak polisi nilang polisi? Bisa-bisa temen makan temen tuh!”
Polantas: “Maumu siapa?”
Kabayan: “Ya…saya dong.”
Polantas: “Oke lah, tapi damai di tempat ya?”
Kabayan: “Nah…gitu dong sekali-sekali gantian nilang biar adil. Ayo, cas dulu!”

SIM 2

Ayah Euis: “Kau kutilang karena tak bisa memperlihatkan SIM.”
Adun: “Saya ‘kan  sedang pacaran dengan Si Euis anak Bapak, bukan sedang nambangan angkot. Kok nanyain SIM segala?”
Ayah Euis: “Justru karena kau sedang berpacaran, maka wajib memperlihatkan SIM. Kalau tidak, sangat berbahaya.”
Euis: “SIM apaan sih Pak?”
Ayah Euis: “Surat Izin Memacari.”
Adun: “Terus terang aja Pak, minta rokok gitu. Nih, sebatang! Sana pergi, ganggu aja!”

SIM 3

Ojon: “Kalau Babeh tak merestui pernikahan saya dengan Si Eneng, anak Babeh, saya mah minta SIM saja.”
Abah Godeg: “Emangnya gue tukang bikin SIM? Minta sana ama polisi!.”
Ojon: “Kagak bakal diberi dong Beh. Mesti dari Babeh, baru aman.”
Abah Godeg: “Heh, sontoloyo! SIM  apaan sih?”
Ojon: “Itu…SIM singkatan dari Surat Izin Mencabuli.”
Abah Godeg: “Baiklah, saya juga minta SIM dari kamu.”
Ojon: “SIM apaan Beh?”
Abah Godeg: “Surat Izin Modaran sia!”

SIM 4

Pencuri: “Kenapa  Pak Hansip nanya-nanya SIM segala? ‘Kan  saya  ketangkep gara-gara mencuri sandal jepit, sudah butut lagi!”
Hansip: “Justru karena itu gue tanya SIM. Lain kali, kalau mau mencuri di kompleks ini harus minta SIM dulu pada hansip.”
Pencuri: “Maksudnya?”
Hansip: “Ya, harus ada SIM alias Surat Izin Maling yang ditandatangani hansip. Kalau ada SIM ‘kan gue mudah memberikan petunjuk, mana rumah koruptor, mana rumah markus pajak, dan mana rumah orang kaya, tetapi cap jahe sehingga elo  dapet  gaetan gede. Kalau  cuma gaet sandal jepit butut milik gue, mana bagian guenya?”

SIM 5

Setan: “Hei, ngapain lu manjat pohon tinggi-tinggi?”
Dogol: “Mau bunuh diri!”
Setan: “Enak aja mau bunuh diri. Jangan selonong boy gitu atuh, ayo perlihatkan SIM!”
Dogol: “Masak mau bunuh diri harus perlihatkan SIM. Boro-boro mobil atau motor, hidup gue sengsara makanya mau bunuh diri.”
Setan: “Itu urusan elo. Tapi gue diberi mandat untuk mencegah elo jangan bunuh diri tanpa SIM.”
Dogol: “SIM?”
Setan: “Iya, Surat Izin Mati. Sebab, kau mau bunuh diri yang berarti ingin mampus sebelum waktu yang diizinkan oleh Tuhan, padahal tanpa bunuh diri pun kau pasti mati.”
Dogol: “Benar juga, ya?” (Humor-humor SIM koleksi Kang Fendy Sy. Citrawarga, dibaca boleh dijiplak jangan)***